KISAH SAUDAGAR KAYA




suatu hari, seorang seorang saudagar yang mempunyai harta yang banyak. Beliau mempunyai seorang anak yang tampan.
Suatu hari ketika sedang berjalan-jalan ke pasar bersama anaknya, beliau mendapati anaknya hilang. Beliau pun panik mencari-cari anaknya. Namun tak kunjung bertemu. Beliau pun berteriak-teriak dipasar,
"Bagi yang menemukan anakku, akan kuberi hadiah sebesar (saia lupa nilai uangnya, tapi anggaplah 1000 emas saja ya). Jika dia diculik, maka penculik tak kubawa ke pengadilan."
si penculik mendengar saudagar itu berteriak, dan berpikir,
"wah, lumayan juga uangnya. Tapi kalau kutahan sehari saja, mungkin sang saudagar tersebut akan menaikkan uang tebusannya. Mungkin 2000 emas atau lebih. Bisa untung besar saya"
benar saja, esoknya sang saudagar menaikkan tawaran menjadi 1500. Penculikpun makin menunggu agar tawarannya bisa mencapai setidaknya 2000 keping emas. Esoknya pun saudagar itu menaikkan tawaran menjadi 2000. Yah, besok saja, sepertinya 2500 keping nilai yang bagus untuk anak seorang saudagar, pikir penculik. Penculikpun kembali ke tempat persembunyiannya. Ia pun memberi makan sang anak. Awalnya anak tersebut tak mau diberi makan, mungkin karena kelaparan, akhirnya hari ini anak tersebut makan dengan lahapnya.
Tapi anehnya, keesokan harinya saudagar menurunkan tawarannya.
"Bagi yang menemukan anakku, akan kuberi uang 500 keping emas dan jika dia diculik, penculik tak kubawa pengadilan"
Si penculik pun kebingungan. Kok malah berkurang. Dia pun berpikir ini pasti cm akal2an dari saudagar tersebut. Mungkin jika ditahan beberapa hari lagi, saudagar tersebut akan panik dan kembali memperbesar penawarannya.
Si penculik pun kembali ke tempat persembunyiannya dan tak lupa ia memberi lagi makan anak tersebut sebagai gentong emasnya.
Setiap harinya saudagar terus kembali ke pasar dan meneriakkan penawaran mengenai anaknya. Namun terus saja berkurang. 250 keping, 120 keping, 60 keping, 30 keping. Pencuri itu pun makin panik. Apa saudagar ini tak mencintai anaknya, pikirnya. Akhirnya pada hari kesepuluh anaknya hanya dihargai 7 keping emas. Ia pun pasrah dan menyerahkan anak hasil sanderaannya tersebut ke sang saudagar. Ia pun diberi 7 keping emas oleh saudagar. Timbul pertanyaan olehnya kepada saudagar,
"wahai saudagar, setiap harinya engkau selalu mengajukan tawaran atas anakmu yang hilang. Namun mengapa tawaran setiap harinya berkurang. Apa engkau tidak sayang dengan putramu satu-satunya ini?"
"Wahai tuan penculik. Aku saudah tahu bahwa anakku diculik dan aku tahu engkau menculiknya. Tapi sesuai janjiku, tak kubawa engkau ke pengadilan"
Penculik itupun tertunduk malu
"begini, engkau menculiknya. Pastinya pada hari pertama anakku tak mau makan pemberian darimu. Tentu saja saat itu kuhargai 1000. Pada hari kedua, dengan keteguhan hatinya, ia pun masih menolak makanan darimu. Itu kuhargai 1500. Hari ketiga dengan perut yang lapar, anakku masih tidak mau makan. Aku sangat mengagumi ketekatan hatinya., Tentu saja itu bernilai 200 keping emas. Namun pada hari keempat, dia pasti mau makan makanan darimu. Karena itu aku hanya menghargainya 500 keping emas. begitu juga hari-hari berikutnya. Pada hari ini kulihat anakku sehat segar bugar, itu sama saja dia dengan 7 keping emas."

0 komentar:

Posting Komentar

My Status

Change The World

Mengenai Saya

Foto saya
Jepara, jawa Tengah, Indonesia
Becik Ketitik Olo Ketoro

Tunggal Guru